Para penari datang dari beberapa sanggar kesenian, sekolah-sekolah, dan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemkot Magelang. Mereka menampilkan aneka tarian, seperti "Rampak Buto", "Prajuritan", dan "Ngrembakane Budoyo" serta tarian "Hilangnya Sukerto".
Acara berlangsung meriah meski masyarakat umum agak kesulitan memasuki arena pertunjukan, karena terbatasi oleh pagar barikade dan ketatnya keamanan. Meski begitu, di akhir prosesi grebeg masyarakat berhamburan masuk untuk "merayah" dua gunungan gethuk.
"Sekitar dua jam saya menunggu di luar pagar. Sebenarnya kecewa karena tidak bisa masuk karena ada pagar besi. Tapi tidak apa-apa, toh bisa masuk juga pada saat grebeg," ujar Rahmah (38), warga Bagongan, Meryotudan yang sengaja datang untuk menyaksikan grebeg.
Selengkapnya>>>>SUARAMERDEKA
0 comments:
Post a Comment