
Di satu rumah tua di pinggira Mazar-e-Sharif, Ibu Kota Provinsi Balkh di Afghanistan Utara, hampir selusin perempuan bekerja sebagai penenun karpet, satu-satunya sumber penghasilan mereka untuk menunjang keluarga mereka.
"Kami menghadapi kesulitan. Ada kemajuan bagi perempuan di Afghanistan tapi kehidupan kami masih belum membaik. Kami bekerja keras. Kami haru menemukan cara agar bisa mandiri," kata Bargin (50) kepada Xinhua, Sabtu (19/4).
Perempuan itu mengatakan menenun karpet warna-warni adalah bagian dari tradisi mereka. "Karpet adalah bagian utama eksport Afghanistan. Karpet telah bersama kami selama ratusan tahun dan telah menyediakan kami peluang untuk menghasilkan uang dan hidup dengan bermartabat," katanya.
SELENGKAPNYA>>>>Republika Online
0 comments:
Post a Comment